Monday, October 3, 2016

SUBHANALLAH!!! , Seorang Bayi Dapat Berbicara Dengan Ibunya Karena Melihat Wanita Beriman Yang Dianiaya

Telah bercerita kepada kami Abu al-Yaman, telah mengabarkan kepada kami Syu’aib, telah bercerita kepada kami Abu az-Zanad dari Abdur Rahman yang bercerita bahwa ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda, ‘Ada seorang perempuan dari kalangan Bani Israil yang ketika sedang menyusui bayinya lewat seorang laki-laki tampan dan gagah sambil menunggang tunggangannya di hadapan perempuan itu.

Perempuan itu berkata, ‘Ya Allah janganlah Engkau matikan anakku sebelum ia menjadi seperti pemuda itu’. Maka spontan saja bayinya berkata, ‘Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti dia.’ Lalu, ia kembali mengisap puting susu ibunya.’

Kemudian, keduanya lewat dihadapan seorang perempuan yang sedang diseret dan dipermainkan, lalu ibu sang bayi berkata, ‘Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti ia.’ Bayi itu selanjutnya berkata, ‘Sesungguhnya, pemuda penunggang kuda itu adalah orang kafir sedangkan perempuan tadi, orang-orang menuduhnya: ‘kamu telah berbuat zina,’ namun ia berkata: ‘Cukuplah bagiku Allah (sebagai pelindung), ‘ dan orang-orang mengatakan: ‘Kamu mencuri,’ maka ia pun tetap berkata: ‘Cukuplah bagiku Allah (sebagai pelindung).” (HR. Bukhari,3207).

Hadits ini merupakan satu diantara
banyak hadits yang menjelaskan tentang posisi orang-orang yang dengan keimanannya ia berada sangat dekat dengan Allah Swt. Orang-orang yang dekat dengan Allah Swt., maka atas izin-Nya, ia akan mampu menjadi perantara bagi diperlihatkannya berbagai keajaiban yang sebelumnya mungkin tidak pernah terbayangkan oleh manusia-manusia lain.

Perhatikan kisah tersebut, betapa seorang bayi yang masih menetek pada ibunya tiba-tiba dengan kehendak Allah Swt. mampu berbicara dengan menjelaskan perihal laki-laki dan perempuan yang dilihat oleh ibunya.

Tidak mungkin kita menyembunyikan kekaguman kita kepada sosok perempuan yang menanggung penderitaan begitu memilukan itu. Ia disiksa, dianiaya dengan alasan-alasan yang tak dibenarkan. Ia diperlakukan tanpa manusiawi oleh sekadar dugaan-dugaan tanpa satupun bukti nyata yang disodorkan.

Akan tetapi, Anda bisa melihat, perempuan tersebut tidak mengeluarkan rintihan-rintihan cengeng selain ungkapan yang mencerminkan kepasrahan total dan keimanan nya kepada Allah Swt., “Cukuplah Allah Swt. sebagai pelindungku. . . cukuplah Allah sebagai pelindungku.”

Meski sesungguhnya teramat mudah bagi kita untuk meniru melafalkan kalimat-kalimat tersebut, tetapi tak ada jaminan bahwa kita bisa benar-benar menghayatinya terutama ketika kita dihadapkan pada penderitaan hidup yang datang bertubi-tubi. Ya hanya keimanan yang bersungguh-sungguh yang membuat siapa saja, termasuk kaum perempuan, mampu menanggung luka dan derita dengan tetap memendam ketakwaan dalam hatinya. Dan, orang-orang seperti inilah yang akan memperoleh anugerah tidak terhingga dari Allah Swt. (siraman.com)

No comments:

Post a Comment

silahkan masukan kritikan yang membangun