Padahal aku yakin betul penulis satu ini tak pernah kehabisan ide untuk berbagi cerita lewat kolom ini. Ada banyak peristiwa kecil yang berseliweran. Tinggal dipungut, lalu saling berbagi dengan cerita. Tapi, jelas, ini bukan peristiwa kecil.
Misteri hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 hampir memasuki babak akhir. Puing dan serpihan pesawat ditemukan. Beberapa korban sudah dievakuasi. Kini, ada sebuah babak baru bagi keluarga para penumpang dan awak pesawat. Babak baru di tahun 2015. Tahun yang baru tanpa kehadiran mereka, penumpang dan awak, yang ditemukan tak selamat.
“Susah merangkai paragraf demi paragraf. Bingung mau mulai dari mana,” keluhmu. Mungkin benar katamu. Siapa yang tak menangis, (berarti) tak melihat. Siapa pula yang bisa dengan gamblang menceritakan kisah duka ini?
Kita tahu pasti. Tak bisa membayangkan bagaimana perasaan keluarga para korban saat ini. Sebentar lagi matahari akan kembali ke peraduan. Digantikan penggal malam yang mengiringi datangnya 2015. Sulit mengintip isi kepala mereka sekarang. Mungkin membayangkan bagaimana menjalani tahun yang baru tanpa keluarga. Tanpa orangtua..tanpa anak dan tanpa pasangan.
Tetap, mereka masih menunggu cerita dari lautan. Berharap ada yang memberikan kabar baik. Ada yang selamat. Kalaupun harus ikhlas, mereka ingin jasadnya ditemukan. Intinya, tentu saja, mereka ingin kepastian. Agar air mata tak mengalir terlalu lama.
Bagi mereka, tak akan ada kembang api meluncur di langit malam nanti. Hanya doa yang akan terpanjat ke atas. Benar memang. They don’t die..They just fly higher. Mereka bukanlah tiada..Mereka hanya ‘terbang lebih tinggi’. Aku menyebutnya, Surga.
Benar, ini tragedi. Tak pula seharusnya kita saling menyalahkan saat ini, baik alam ataupun mesin. Apalagi manusia. Resolusi kita kini bertambah. Menjadikan industri penerbangan lebih baik lagi. Resolusi ini bukan hanya milik Tony Fernandes dan maskapainya. Tapi seharusnya mendorong seluruh moda tranportasi untuk berbenah. Kita menunggu tagline itu. Now, Everyone Can Fly…Safely.
Untuk kalian para penumpang dan awak pesawat. Seharusnya kami mendengar ceritamu tentang riuhnya liburan dan melewati pergantian tahun di Singapura. Seharusnya masih kulihat burung besi berwarna putih merah itu terparkir di bandara. Menunggu untuk mengantarkan penumpang selanjutnya. Kini kalian sudah terbang "lebih tinggi". Lambaikan tangan dan ucapkan selamat tinggal kepada mereka. Persis lambaian tangan yang kita berikan di bandara ketika mereka hendak menaiki pesawat itu..
Selamat Tahun Baru, AirAsia QZ8501…
No comments:
Post a Comment
silahkan masukan kritikan yang membangun